Mengulang sedikit tulisan sebelumnya, setelah dua hari ada di dalam hutan Betung Kerihun, Kalimantan Barat, saya melihat sesosok nenek bungkuk di dalam hutan. Asumsi awal, nenek itu jelas bukan manusia . ("rumah" kami di TN Betung Kerihun di tepian Sungai Embaloh) (detil perjumpaan di post sebelumnya - klik sini coy ) Setelah pertemuan "romantis" nan syahdu di bulan purnama kala itu, kami mendapat sebuah kejutan. Tepat tengah malam kami dijemput paksa Panglima Perang, Kepala Adat dan Tetua Kampung karena dianggap melanggar hukum adat, memasuki kawasan hutan tanpa izin desa. Desa yang merasa dilangkahi adalah Desa Sadap, disinilah kami sempat berdebat karena kami merasa sudah mengantongi izin masuk kawasan melalui Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun. Panglima Adat ingin menyita kamera kami. Wah terus kita mau ngapain Pak kalau kamera disita. Mancing? Seorang tim bahkan dengan lantang berucap dengan heroik "kamera...
Travel. History. Food. Culture